Kamis, 28 November 2013

menggapai hidayah dari kisah

IKAN BERACUN

Salah seorang tukang pancing berangkat di pagi hari untuk mencari rezeki yang halal. Dia melemparkan kailnya ke sungai. Namun, sudah berapa lama ia memancing tidak satupun ikan yg nyangkut. Ia berdo'a dengan nada sumpah kepada Allah bahwa anak 2nya berteriak kelaparan dirumahnya. Sebentar lagi matahari akan segera terbenam.Akhirnya Allah memberikan rezeki, yaitu berupa ikan yg sangat besar. Ia bersyukur kepada Allah SWT. Ia segera mengambilnya dan membawa pulang dalam keadaan penuh rasa bahagia. Ketika sedang menempuh jalan yang menuju kerumahnya, tiba2 ia bertemu dengan rombongan seorang raja yang sedang jalan2 untuk mencari angin segar. Sang raja melihat orang yang membawa ikan tadi dan memintanya dengan paksa karena Raja sangat terpesona dengan ikan itu dan kemudian dibawa keistana.Sang raja berniat memberi kejutan kepada permaisuri. Dan iapun mengeluarkan ikan tersebut dihadapan permaisuri. Tiba2 ikan tersebut menggigit tangan raja, dan semalaman raja tidak bisa istirahat dan tidur karena rasa sakit yg teramat sangat.kemudian raja memanggil tabib tetapi tabib menganjurkan agar jari raja dipotong. setelah jari raja dipotong ternyata sakit itupun belum hilang, ternyata racun ikan tersebut sudah memasuki seluruh tangannya. Tabibpun menganjurkan agar tangan raja dipotong sampai sikut, rajapun menurutinya dan rasa sakitpun hilang, tetapi jiwa raja tetap tidak tenang krna raja hanya memiliki 1 tangan. Akhirnya tabibpun mnganjurkan agar raja pergi ke ulama ahli penyakit jiwa.dan rajapun menceritakan asal muasal kisah ikan yang diambilnya dengan paksa dari pemancing. dan ulama itupun berkata : "Jiwamu tidak akan tenang kecuali jika tukang pancing tersebut memaafkanmu." Maka sang raja berniat dan berupaya mencari pemancing tersebut. dan rajapun menemukannya. Tukang pancing itupun memaafkan raja sehingga ia merasa tenang lalu ia bertanya kepada tukang pancing tadi. "Apa yg engkau katakan untukku ketika ikanmu aku rampas? " Tukang pancing itu berkata : " Saya tidak mengatakan apa2 kecuali satu kalimat. Ya Allah, ia telah melemahkan kekuatanku. Tampakkanlah kekuasan-Mu kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar